Thursday, May 5, 2022

Polri Siap Berkolaborasi dengan KPAI Untuk Mendoktrin Anak yang Terjerat Terorisme


Pakar menyebutkan bahwa faktor pendidikan yang seragam, tidak kritis dan tidak terbuka terhadap adanya perbedaan memberikan peluang bagi kelompok teroris untuk menyebarkan doktrin sesat kepada para anak-anak.

Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menangani puluhan anak yang terjerat oleh doktrin terorisme yang dilakukan oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Anak-anak itu, menurut polisi, telah dibaiat oleh kelompok teroris tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Kemasyarakatan Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengungkapkan terdapat 77 anak berumur di bawah 13 tahun yang sudah disumpah menjadi anggota NII.

Menanggapi situasi tersebut, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan perekrutan anak-anak untuk bergabung ke kelompok teroris sudah lama terjadi dengan doktrinasi melalui penggalan-penggalan ayat.

"Jadi memang sudah ada pendekatan-pendekatan kepada anak-anak seperti. Ini menyasar kepada mereka yang dianggap kurang pemahaman agamanya atau kurang terhadap pemahaman ayat-ayat tadi," kata Retno.

Selain itu, kelompok teroris juga menyasar anak-anak yang bermasalah. Retno menjelaskan bahwa bagi anak-anak yang berasal dari kelompok ekonomi menengah kebawah, kelompok teroris akan memberikan bantuan ekonomi kepada mereka. Taktik yang sama juga dilakukan untuk anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya di mana anggota kelompok teroris akan berlagak memberi perhatian lebih agar hubungannya dengan anak-anak yang menjadi target menjadi lebih dekat.

Menurut Retno, faktor pendidikan yang seragam, tidak terbuka terhadap perbedaan dan tidak kritis memberikan peluang bagi para kelompok teroris untuk menjalankan misi indoktrinasinya. Beda halnya jika anak-anak terbiasa bersikap kritis karena mereka akan bertanya alasan mengapa harus bergabung dengan kelompok dimaksud ketika proses indoktrinasi berlangsung, jelas Retno.

“Regulasi yang dibuat negara untuk melindungi anak-anak dari bahaya ideologi terorisme tidak akan berjalan jika pada praktiknya tidak diterapkan di lingkungan keluarga. Anak juga harus diajarkan untuk terbuka kepada orang tua, menceritakan jika ada hal-hal aneh atau pelajaran ganjil dia terima,” kata Retno.

“Orang tua harus membiasakan anak untuk terbuka, berani bercerita dan kritis. Anak-anak juga harus diajarkan untuk toleran dan menerima perbedaan,” tambahnya.

Untuk anak-anak yang terpapar terorisme, lanjut Retno, KPAI akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan anak-anak tersebut mendapatkan rehabilitas psikologi dan pemikiran. Yang melakukan rehabilitasi adalah lembaga layanan, sedangkan KPAI bertugas mengawasi pelaksanaan rehabilitas itu.

Sementara itu, pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan menjelaskan bahwa perekrutan sejak usia dini sangat berbahaya karena ketika anak-anak itu sudah besar mereka dapat bergabung dengan sejumlah kelompok teroris yang kini masih aktif seperti seperti Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansharud Daulah (JAD), atau Wahabi.

Ken mengatakan bahwa terdapat ribuan anak-anak yang sudah terpapar ideologi NII dan kebanyakan diantaranya menetap di Sumatera Barat, Lampung dan wilayah Garut di Jawa Barat.

“Orang-orang yang sudah berbaiat kepada NII harus dicabut ikrarnya. Anak-anak (yang telah bergabung dengan NII) harus minta maaf kepada orang tua dan keluarganya. Setelah itu, anak harus membuka semuanya mengenai apa saja kegiatan selama bergabung dengan NII. Kalau (anak tersebut) takut, jangan dipercaya kalau anak tersebut telah keluar dari NII,” ujarnya.

Ken menjelaskan bahwa indoktrinasi yang dilakukan NII sudah mengkhawatirkan terbukti dengan beberapa video yang beredar yang menunjukkan bahwa anak-anak masih berusia di bawah 12 tahun sudah bisa bilang jihad itu adalah membunuh polisi. Mereka juga berpendapat jika melakukan bom bunuh diri, ketika meninggal tidak akan merasakan sakit bahkan bisa tersenyum dan masuk surga.

Ia memperingatkan negara sudah harus menindak tegas NII karena sudah menunjukkan sinyal berbahaya. Tugas negara juga bertambah dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya jika gerakan NII itu masih ada.


sumber: VOA Indonesia

Friday, April 29, 2022

Daftar Negara yang Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia, Indonesia Termasuk?


Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan bahkan dalam kehidupan bernegara. Biasanya, negara-negara maju dan makmur di dunia juga memiliki sistem pendidikan yang baik dan profesional. Pendidikan dan ilmu pengetahuan juga merupakan sesuatu yang dikejar oleh banyak orang.

Dengan pendidikan yang baik, kualitas kehidupan seseorang juga diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Nah, di dunia ini ada banyak negara dengan sistem pendidikan yang bagus dan terbaik.

Berikut daftar nama-nama negara dunia dengan sistem pendidikan terbaik yang dirangkum dari berbagai sumber :

  1. Finlandia
    Finlandia adalah negara dengan prestasi dan sistem pendidikan terbaik di dunia. Meskipun beberapa universitas di Finlandia masih kalah tenar dengan universitas di Inggris dan Amerika Serikat, namun secara keseluruhan sistem pendidikan di negara berpenduduk 6 juta jiwa ini masih dianggap yang terbaik.

    Oh ya, waktu atau jam sekolah di Finlandia juga tidak banyak, bahkan proses belajar mengajarnya juga relatif santai dan tanpa tekanan. Para pelajar di sekolah-sekolah Finlandia dibuat nyaman dan betah dengan sistem pengajaran yang ada. Bukan itu saja, para pengajar di sana juga sangat fokus dan menguasai bidangnya masing-masing.

    Menurut laman sains Smithsonian Magazine, Finlandia telah menjadi negara dengan tingkat literasi, pemahaman, dan kelulusan yang tinggi, terutama di bidang sains dan matematika. Negara kecil ini pun telah menjadi salah satu negara Eropa yang menelurkan banyak ahli dan kaum terpelajar untuk membagikan ilmu dan keahliannya di banyak negara.

  2. Inggris
    Nama-nama lembaga pendidikan kelas dunia macam Oxford, Cambridge, College London, dan masih banyak lagi seakan telah menjadi bukti nyata bahwa Inggris memang terkenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik sejak abad pertengahan. Mulai dari kedokteran, sains, astronomi, sejarah, olahraga, hingga kesenian, semuanya ada dan dapat dipelajari secara detail.

    Laman International Student menulis bahwa universitas di Inggris menjadi sasaran utama dari banyak pelajar di seluruh dunia. Itu sebabnya, pendaftaran untuk melanjutkan studi di Inggris harus dilakukan dari jauh hari. Di sana ada banyak tenaga pengajar yang sangat ahli di bidangnya, mulai dari profesor, doktor, pakar kesenian, astronom, ahli penerbangan, hingga atlet profesional. Gimana? Tertarik untuk belajar di Negeri Ratu Elizabeth?

  3. Amerika Serikat
    Nama-nama universitas kelas dunia macam Harvard, Stanford, Johns Hopkins, dan masih banyak lagi merupakan bukti bahwa Negeri Paman Sam memiliki sistem pendidikan yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Hampir semua ilmu terapan dan eksak bisa dipelajari dengan detail di sekolah-sekolah lanjutan Amerika Serikat (AS).

    Namun, biaya untuk mengenyam pendidikan di negara berpopulasi 330 juta jiwa tersebut juga cukup mahal. Itu sebabnya, ada banyak siswa siswi yang menggunakan fasilitas beasiswa pada saat mereka melanjutkan studi ke Amerika Serikat.

  4. Kanada
    Negara berpopulasi 40 juta jiwa ini juga menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Bahkan, menurut berita yang dimuat dalam laman Daily Hive Vancouver, Kanada menjadi negara yang menempati peringkat ke-3 terbaik dunia khusus untuk urusan pendidikan dan studi lanjutan.

    Sistem pendidikan di Kanada juga terbilang sangat profesional namun tidak memberatkan anak-anak didik dengan beban tugas yang begitu banyak. Guru dan staf pengajar harus fokus dan menguasai pada bidangnya masing-masing. Bagaimana? Tertarik melanjutkan sekolah di Kanada?

  5. Australia
    Australia adalah salah satu negara makmur dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Bahkan, ada banyak orang dari berbagai negara yang melanjutkan studi formal di negeri berpenduduk 26 juta jiwa tersebut. Laman Study in Australia mencatat bahwa sistem pendidikan di Negeri Kanguru tersebut dibuat seragam untuk menjaga kualitasnya.

    Masih dari laman yang sama, anak yang telah berusia 6 tahun diwajibkan mengikuti jenjang pendidikan di sekolah dasar. Jenjang pendidikan menengah juga diwajibkan bagi seluruh warga negara yang telah menempuh pendidikan dasar. Biasanya, anak berusia 6 - 16 tahun akan duduk di bangku sekolah pada tahun 1 sampai tahun 9 atau 10.

  6. Belanda
    Belanda tidak mau kalah dalam menciptakan sistem pendidikan untuk menjadi salah satu yang terbaik di Eropa dan bahkan dunia. Menurut Organisasi Pendidikan Belanda (Nuffic), ada lebih dari 50 persen sekolah di Belanda yang menggunakan sistem komunikasi bilingual atau dwibahasa, yakni bahasa Inggris dan tentu juga bahasa Belanda.

    Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda Belanda dalam persaingan global yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Jadi, tak mengherankan anak-anak di Belanda sudah bisa menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, Prancis, dan bahkan Jerman.

  7. Jerman
    Ada banyak siswa atau pelajar dari seluruh dunia yang mendaftarkan diri untuk bersekolah di Jerman. Biasanya, studi lanjutan seperti kedokteran spesialis, automotif, teknik mesin, ilmu penerbangan, dan perkapalan menjadi market terbesar Jerman untuk urusan studi dan pendidikan.

    Bahkan, menurut jurnal sains yang diterbitkan dalam laman NCBI, sekolah kedokteran di Jerman masih menjadi favorit bagi banyak orang di dunia. Tak mengherankan jika kamu sering melihat dokter atau ahli medis kelas dunia dulunya pasti sempat mengenyam pendidikan di Jerman.

  8. Jepang
    Jepang adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di Asia dan bahkan menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Tidak kalah dengan Eropa atau Amerika, sistem pendidikan di Jepang menerapkan profesionalisme yang sangat pakem dan mereka akan menerapkan peraturan dengan standar terbaik untuk kemajuan bangsa mereka.

    Disiplin, etos kerja, kemauan kuat, dan kecerdasan dalam menciptakan teknologi adalah beberapa kunci yang menjadikan Jepang menjadi salah satu negara makmur di dunia. Khusus di bidang teknologi, Jepang memiliki lembaga pendidikan tinggi atau kosen yang berfokus pada pelajaran dan penerapan teknologi lanjutan dengan sangat detail.

  9. Israel
    Menurut laman berita CNBC, Israel merupakan salah satu negara dengan populasi berpendidikan terbesar di dunia. Sekitar 49,90 persen warga Israel memiliki latar belakang pascasarjana atau studi lanjutan pada bidang keilmuan tertentu. Posisi ini bahkan jauh melampaui posisi Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

    Data yang diambil dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tersebut juga menilai sebaik apa sistem pendidikan universitas di Israel. Ya, di Israel ada banyak universitas kelas dunia yang biasa dipilih oleh kalangan akademisi dari seluruh dunia.

  10. Denmark
    Dicatat dalam laman CEO World, Denmark menjadi salah satu negara Eropa yang memiliki sistem pendidikan yang mumpuni. Ya, negara berpopulasi 6 juta jiwa tersebut bertengger di posisi 7 sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di Eropa dan dunia. Beberapa sekolah di Denmark bahkan sudah memiliki kurikulum yang diakui sebagai kurikulum terbaik dan mulai diterapkan oleh banyak negara di dunia.

    Secara umum, sistem pendidikan di Denmark masih mirip dengan sistem pendidikan di negara Skandinavia lainnya. Dengan jam sekolah yang tidak terlalu panjang, terbukti bahwa guru-guru di Denmark dapat mengaplikasikan ilmunya dengan efektif pada sebagian besar muridnya. Tentu saja, keberhasilan tersebut juga diraih karena peran serta dari orang tua murid.

  11. Swiss
    Negara yang terkenal dengan produk jam tangannya ini juga menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Menurut laman Internations, standar pendidikan dan sekolah internasional yang dibuka di Swiss memiliki standar yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.

    Uniknya, antara sekolah negeri dengan swasta memiliki kualitas yang sama, sehingga ada banyak warga Swiss yang mengenyam pendidikan di sekolah negeri. Pendapatan negara yang sangat besar membuat pemerintah Swiss bisa mengalokasikan dana pendidikannya secara maksimal.

  12. Selandia Baru
    Negara tetangga dari Australia ini juga memiliki indeks cukup tinggi dalam hal pendidikan. Secara umum, sistem pendidikan di Selandia Baru memiliki standar yang tinggi dan menyamai standar pendidikan di negara-negara Eropa. Jurusan keuangan, teknologi, sains, sejarah, dan hukum adalah jurusan favorit bagi banyak orang.

    Menurut laman education.govt.nz, sistem edukasi atau pendidikan di Selandia baru juga bersifat sangat heterogen. Ada banyak perbedaan etnis, agama, suku, dan budaya yang dapat berbaur dengan baik di sekolah-sekolah Selandia Baru. Apakah kamu juga tertarik melanjutkan studi ke Negeri Kiwi tersebut?

  13. Swedia
    The Borgen Project dalam lamannya mencatat bahwa sistem pendidikan dasar di Swedia dibagi menjadi 4 tingkatan atau jenjang sekolah. Anak berusia 1-5 tahun dapat mengikuti program prasekolah atau forskola. Setelah itu, anak-anak dapat bersekolah di jenjang berikutnya yang bernama forskoleklass, yakni jenjang taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Setelahnya, siswa siswi dapat menempuh sekolah menengah (mellanstadiet) dan juga sekolah menengah pertama atau hogstadiet.

    Faktanya, setelah sekolah wajib dikuasai, hampir semua warga Swedia akan melanjutkan studi sesuai dengan jurusan atau bidang profesionalisme masing-masing. Dengan acuan standar yang jelas dan baku, pemerintah Swedia dapat dengan ketat menjaga dan mengontrol kualitas pendidikan mereka di mata dunia.

  14. Singapura
    Asia Tenggara juga tidak mau kalah dalam hal pendidikan. Buktinya, Singapura menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan yang diakui terbaik di dunia, dicatat dalam Smile Tutor. Bagi pemerintah Singapura, pendidikan adalah modal awal bagi kemajuan perekonomian sebuah negara.

    Terbukti dengan ambisi positif dari pemerintahnya, Singapura yang meskipun negara kecil mampu bersaing dalam percaturan global. Satu lagi, kurikulum di Singapura juga sangat fokus pada pemecahan masalah dan keahlian-keahlian khusus yang tidak diajarkan di universitas negara-negara lain.

  15. Prancis
    Seperti dicatat dalam laman World Education News and Reviews, Prancis merupakan negara yang menjadikan pendidikan sebagai sebuah prioritas. Bahkan, sebesar 21 persen dari total anggaran nasional dialokasikan khusus untuk pendidikan. Negara berpopulasi 68 juta jiwa tersebut juga memiliki universitas yang diklaim sebagai salah satu universitas tertua di dunia, yakni Universitas Paris.

    Perkembangan pendidikan di Prancis tak lepas dari pengaruh dan kekuasaan Gereja Katolik sejak awal abad pertengahan. Setelah terjadi Revolusi Prancis, sistem pendidikan menjadi lebih berkembang karena memiliki standar ketat dan terpusat pada negara, yakni di bawah arahan Kementerian Pendidikan.

  16. Korea Selatan
    Dari hasil penelitian yang ada, Korea Selatan bertengger di nomor 1. Korea mengalahkan Jepang yang meskipun investasi dalam pendidikan anak usia dini cukup tinggi tetapi masih belum mampu mengimbangi model pendidikan Korea Selatan yang bahkan memberlakukan lama belajar selama tujuh hari kerja. Di samping itu Anggaran pendidikan nasional pada tahun 2014 diperkirakan mencapai hingga 11 Miliar US Dollar atau setara 150 Triliun Rupiah. Tingkat melek huruf total adalah 97,9% dengan komposisi, laki-laki 99,2% dan 96,6% perempuan.

  17. Rusia
    Tingkat melek huruf yang mencapai angka 100%, ditambah dengan tenaga kerja Rusia yang terkenal sangat profesional dengan integritas tinggi menjadikan negara ini sebagai salah satu dalam urutan sistem pendidikan terbaik Dunia.

Lantas bagaimana sistem pendidikan indonesia di mata dunia? Apakah sudah mencapai kata baik?

Meski Indonesia belum mampu bertengger di angka terbaik dunia atau setidaknya dalam 100 besar dunia dalam hal sistem pendidikan, hal itu tentu tak boleh menyurutkan semangat seluruh komponen bangsa untuk terus membangun sistem pendidikan yang baik dan sesuai dengan amanat Perundang-undangan.

Jika Anda adalah pelajar, maka tugas utama adalah belajar dengan baik agar bisa berkompetisi dalam persaingan global nantinya. Ini tentu adalah tanggung jawab seluruh Anak Bangsa. 


sumber : sindonews.com

Tuesday, April 26, 2022

Era Globalisasi Dunia Pendidikan, Baik atau Tidak?

Globalisasi Pendidikan


Globalisasi membuat masyarakat di seluruh dunia saling terhubung satu sama lain karena batasan yang sebelumnya ada telah menghilang akibat adanya pengaruh dari globalisasi dunia.

Istilah globalisasi berasal dari bahasa Inggris globalize yang artinya menyeluruh atau universal dimana adanya imbuhan ization pada kata globalization dapat dimaknai sebagai proses mendunia.

Menurut Helena Ras Ulina Sembiring dan Ima Rohimah dalam buku Daya Saing Indonesia di Era Globalisasi (2019), globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal, karena ada pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, atau aspek lainnya.

Globalisasi memberi dampak positif dan negatif dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya pendidikan dan apa sajakah pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan sehari hari terutama di dunia pendidikan kita.

Dampak Positif Globalisasi di Dunia Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, globalisasi memberi dampak positif, yaitu mempermudah akses informasi. Mulai dari mencari materi pelajaran hingga profil sekolah atau universitas.

Dikutip dari buku Perbandingan Pendidikan Tahun 2020 oleh Ahmad Qurtubi dampak atau pengaruh positif globalisasi yang ada di dunia pendidikan antara lain :

  1. Membuat pendidikan di Indonesia bisa bersaing dengan di negara lain
  2. Membantu menciptakan tenaga kerja berkualitas dan mampu bersaing
  3. Menciptakan manusia profesional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan
  4. Dapat meningkatkan mutu pendidikan

Selain itu globalisasi juga memberikan dampak positif berupa wawasan dan pengetahuan yang semakin bertambah karena informasi yang didapat tidak terbatas dari satu sumber saja.

Globalisasi juga memberi kemudahan dalam proses pembelajaran contohnya kuliah dan sekolah online dimana tenaga pengajar dan murid bisa berkomunikasi serta belajar bersama.

Dampak Negatif Globalisasi di Dunia Pendidikan

Pada satu sisi globalisasi memberi dampak positif dalam bidang pendidikan namun di sisi lain, globalisasi juga membawa dampak negatif. Salah satunya adalah konten yang tidak sesuai untuk para pelajar. Misalnya tayangan kekerasan serta pornografi yang tentunya akan sangat tidak baik untuk diperlihatkan pada pelajar karena bisa memberikan dampak buruk nantinya.

Berikut dampak negatif dari globalisasi untuk dunia pendidikan :

  1. ketergantungan pada teknologi
  2. Terkikisnya budaya di bidang pendidikan akibat masuknya budaya asing
  3. Melahirkan golongan tertentu dalam bidang pendidikan
  4. Dunia pendidikan dikuasai segelintir orang contohnya pemilik modal

Bagi pelajar globalisasi memberi dampak negatif yakni mengurangi waktu belajar karena ada banyak tontonan dan hiburan yang dianggap lebih menarik. Dampak negatif lain dari globalisasi juga adanya pengaruh dunia asing yang tidak baik yang pastinya sangat bertentangan dengan budaya indonesia kita.

Sunday, April 24, 2022

Kurikulum Merdeka Nadiem, Tak Ada Jurusan IPS dan IPA di SMA

Nadiem Makarim


Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan kurikulum merdeka. Nadiem Makarim mengklaim bisa menciptakan kegiatan belajar menjadi lebih fleksibel. Ada beberapa pilihan yang ditawarkan Nadiem dalam kurikulum ini.

"Tidak dipaksakan sama sekali, tidak perlu khawatir lagi bahwa sekolah-sekolah ganti menteri ganti kurikulum," ujar Nadiem.

Opsi kedua, Nadiem mengimbau sekolah yang ingin melakukan transformasi namun belum siap dengan perubahan besar, diperkenankan memilih kurikulum darurat dan opsi terakhir, sekolah yang menginginkan dan siap dengan perubahan, diperbolehkan menggunakan kurikulum merdeka.

"Kurikulum ini adalah opsi, pilihan. Karena kita sudah sangat sukses dengan kurikulum darurat, kita menggunakan filsafat yang sama, ini pilihan bagi sekolah mengikuti pilihannya masing-masing," tutur Nadiem.

Di sisi lain, Nadiem menilai kurikulum 2013 masih memiliki sejumlah kelemahan dalam penerapannya selama ini. Melalui Kurikulum Merdeka, kegiatan belajar mengajar dapat lebih fleksibel bagi satuan pendidikan.

"Pada saat ini kurikulum yang digunakan dalam skala nasional ada beberapa kelemahan yang sudah kita identifikasi. Sebenarnya ini bukan satu hal yang baru," kata Nadiem.

Diklaim Punya Keunggulan

Nadiem mengklaim salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka ini adala tidak adanya program peminatan bagi siswa pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa SMA, kata dia, kini bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan aspirasinya di dua tahun terakhir sekolah.

"Dia tidak terkotak kotak kepada misalnya IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA, materi pelajaran IPA, sebagian IPS," kata Nadiem.

Kebebasan memilih, ucap dia, tidak hanya diberikan kepada siswa saja, melainkan juga kepada guru serta sekolah. Dia menjelaskan, guru akan diberikan hak untuk maju atau mundur di dalam suatu fase kurikulum dengan menyesuaikan tahap pencapaian dan perkembangan murid-murid.

"Karena guru itu terpaksa untuk terus maju tanpa memikirkan siapa yang ketinggalan. Jadi guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat itu bisa, kalau guru itu merasa dia mau pelan-pelan sedikit untuk memastikan tidak ada [murid] yang ketinggalan juga bisa," ujar Nadiem.

Tak hanya itu, keunggulan lain kurikulum merdeka ini sekolah bisa memilih untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing. Kebebasan memilih ini membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak akan membelenggu otonomi sekolah.

"Jadinya level otonomi, level kemerdekaan, bagi sekolah, bagi guru, dan bagi peserta didik itu sangat tinggi. Ini bukan kurikulum yang ingin membelenggu sekolah-sekolah. Ini adalah kurikulum yang paling merdeka yang memberikan kemerdekaan kembali kepada sekolah, hak-hak memilih bagi murid, guru, dan sekolah," ucap Nadiem.


Saturday, April 23, 2022

Peran Penting Orang Tua, Guru dan Siswa dalam Nilai Rapor Pendidikan

Anindito Aditomo

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, rapor pendidikan merupakan cara pemerintah untuk mendorong pergeseran paradigma dalam evaluasi belajar ke arah kualitas proses dan hasil belajar.

Data utama dalam rapor pendidikan adalah hasil belajar yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, serta karakter peserta didik.

“Yang diperlukan semua peserta didik adalah kemampuan dalam memahami bacaan, penyelesaian masalah untuk matematika sederhana, dan karakter yang ada di dalam profil pelajar Pancasila,” terang Anindito.

Selanjutnya, disampaikan Anindito, kompenen lainnya yang diukur dalam rapor pendidikan adalah iklim pembelajaran di sekolah, dimensi keamanan, dan dimensi kebinekaan.

Jadi, apakah peserta didik merasa bahwa gurunya peduli dan memperhatikan proses pembelajaran mereka. 

Apakah peserta didik merasa aman di sekolah, merasa diterima walaupun identitas budayanya bervariasi, itu kata Anindito menjadi hal penting,

Selain itu, ada banyak kelompok indikator lainnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran seperti terkait aktivitas belajar, pengelolaan sekolah, dan kompetensi guru. 

"Rapor pendidikan ini adalah data yang sangat kaya. Kepala sekolah dan kepala dinas betul-betul bisa mendapatkan potret yang sangat komprehensif tentang kondisi pendidikan di sekolah atau daerahnya,” tutur Anindito.

Lebih lanjut dikatakan, rapor pendidikan adalah instrumen utama dalam menggalang visi dan tujuan transformasi pendidikan, yaitu menyediakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan bagi semua anak Indonesia.

Anindito juga mengajak orang tua peserta didik agar berdialog dengan kepala sekolah dan guru di sekolah anaknya terkait pola pendidikan yang akan dilakukan berdasarkan hasil rapor pendidikan.

"Orang tua bisa mengajak dialog kepala sekolah dan guru, apa yang ditemukan dari rapor pendidikan. Apa yang perlu diperbaiki dalam pola pendidikan di sekolah," terangnya

Kemudian, bagaimana cara orang tua dalam membantu guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah Anindito.


sumber : jpnn.com

Wednesday, April 20, 2022

Anak Penyandang Disabilitas Punya Hak yang Sama Memperoleh Pendidikan

Penyandang Disabilitas

Menurut Data Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebesar 9,7 persen dari jumlah penduduk, atau sekitar 26 juta orang.

Melainkan, 3 dari 10 anak dengan disabilitas tidak pernah mengenyam pengajaran. Meski, tiap-tiap anak memiliki hak mengenyam pengajaran untuk maju dan meraih cita-citanya.

Menurut Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, seperti anak lainnya, anak penyandang disabilitas juga memiliki hak menerima layanan pengajaran yang berkwalitas.

“Salah satu hak penyandang disabilitas yaitu menerima layanan pengajaran yang berkwalitas pada satuan pengajaran di segala trek, tingkatan, dan variasi pengajaran secara inklusif dan khusus,” katanya mengutip keterangan pers Suntory Garuda Beverage.


Membantu Pendidikan Disabilitas

Dalam membantu pengajaran anak disabilitas, Chief Executive Officer PT Suntory Garuda Beverage, Ong Yuh Hwang mengatakan pihaknya mengadakan program Ramadan BISA (Berbagi itu Seru dan Asyik).

Program ini yaitu pengalokasian pendapatan dari penjualan produk Okky dan Good Mood untuk biaya pengajaran anak-anak disabilitas.

Program ini digelar dan berprofesi sama dengan lembaga kemanusiaan Rumah Yatim. Kampanye program dikerjakan di platform media sosial untuk mensupport dan membangkitkan kesadaran anak-anak, remaja dan milenial agar bergabung pada aksi sosial ini.

Dari tiap-tiap pembelian produk selama bulan Ramadan 2022, jumlah tertentu akan dialokasikan untuk mensupport pengajaran anak dengan disabilitas di Indonesia.

Jumlah yang terkumpul akan disalurkan oleh Rumah Yatim dalam wujud tabungan pengajaran untuk anak yang ada di panti asuhan disabilitas Rumah Azaki berlokasi di Gunung Putri, Bogor dan panti asuhan disabilitas Yayasan Sutan Albarkah (YSAB) berlokasi di Tangerang, Banten.


Menggandeng Influencer

Program ini juga dikerjakan dengan menggandeng influencer Amrit Saraje. Menurutnya, ada keprihatinan tersendiri melihat fakta bahwa masih banyak anak-anak disabilitas yang malah tidak pernah mengenyam pengajaran sama sekali.

Meski, anak-anak penyandang disabilitas juga mempunyai bakat dan potensi yang baik, katanya.

Tiktoker ini malah berencana mengampanyekan program hal yang demikian pada pengikut-pengikutnya di media sosial.

Sebagai pembuat konten, ia tidak cuma berkeinginan mengajak semacam itu saja. Melainkan, ia merasa perlu memberi contoh pada para pengikutnya agar memunculkan rasa peduli.

“Pembuat konten memang sepatutnya memberi contoh sih, kayak (menunjukkan) penyandang disabilitas itu seperti apa sih, mereka itu kesehariannya bagaimana, dan mereka seberbakat apa. Jadi ketika mereka nonton kontennya, mereka tergerak hatinya dan bisa tolong,” kata Amrit.


sumber: liputan6.com

Berkolaborasi Dengan IDN Kini Dari Mitra Tokopedia Sudah Bisa Bayar SPP

Warung Mitra Tokopedia

Tokopedia berprofesi sama dengan InfraDigital Nusantara (IDN) meluncurkan layanan baru di ekosistem Mitra Tokopedia untuk pembayaran biaya sekolah atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Melalui layanan ini, membayar biaya pengajaran menjadi jauh lebih gampang, terpenting bagi mereka yang belum terhubung dengan bank.

"Peluncuran layanan baru ini juga menjadi format janji Tokopedia untuk memberdayakan pegiat usaha tradisional melewati teknologi," kata Head of New Retail Tokopedia, Doni Nathaniel Pranama dalam keterangan tertulisnya.

Kerja sama ini strategis sebab pelajar di lebih dari 6.000 lembaga pengajaran tergabung dalam Jaringan IDN, mulai dari sekolah, perguruan tinggi, pondok pesantren sampai Sentra Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dapat membayar biaya pengajaran dengan gampang melewati jutaan warung dan warung Mitra Tokopedia yang tersebar di lebih dari 500 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Melalui kemudahan ini, kami mau membantu menjaga kontinuitas pengajaran para pelajar di seluruh penjuru Indonesia sebab Tokopedia percaya, pengajaran yang lebih baik akan membawa kehidupan yang lebih baik," kata Doni.

CEO IDN, Ian McKenna menyambut baik kerja sama ini. Sebab IDN memiliki misi menyokong dan membantu tiap lembaga pengajaran dalam digitalisasi.

"Kami berusaha menyokong lembaga pengajaran yang berada di pelosok, dengan orang tua yang belum terhubung dengan bank. Kami sungguh-sungguh mengapresiasi kerja sama dengan Mitra Tokopedia untuk menyediakan layanan ini," ujarnya.

Adapun untuk melakukan pembayaran biaya pengajaran melewati warung di ekosistem Mitra Tokopedia, pengguna cuma perlu mengunjungi warung Mitra Tokopedia terdekat dan menginfokan nama sekolah dan nomor pembayaran atau nomor mahasiswa yang terdaftar.

Salah satu pemilik warung yang bergabung dengan ekosistem Mitra Tokopedia asal Wonosobo, Haula Alfikri mengaku menikmati alangkah bermanfaatnya layanan ini.

Dengan adanya layanan baru dari Mitra Tokopedia ini, Haula dapat membantu masyarakat supaya lebih gampang membayar uang sekolah tanpa sepatutnya mencapai jarak jauh seperti lazimnya.